Daftar Pesepakbola Indonesia Yang Meninggal Ketika Bertanding

Daftar Pesepakbola Indonesia yang Meninggal ketika Bertanding - Pada bulan Oktober 2017, Dunia sepakbola Indonesia berduka dengan meninggalnya kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, ketika bertanding melawan Semen Padang. Choirul Huda bukan satu-satunya pemain yang meninggal di atas lapangan. Menurut detik.com, terdapat empat pesepakbola asal Indonesia yang meninggal ketika melakoni sebuah pertandingan. Berikut daftarnya:

Daftar Pesepakbola Indonesia yang Meninggal ketika Bertanding

Eri Irianto

Pemain asal Persebaya Surabaya ini meninggal pada 3 April 2000 ketika bertanding melawan PSIM Yogyakarta. Eri tak sadarkan diri sehabis bertabrakan dengan Samson Noujine Kinga, pemain asal Gabon yang membela PSIM.

Eri Irianto dinyatakan meninggal pada malam harinya sehabis mendapat perawatan di RSUD Dr Soetomo.

Untuk mengenang Eri Irianto, Persebaya lalu menamai messnya dengan Wisma Eri Irianto. Dan juga nomor punggung yang dipakai Eri yaitu 19 dipensiunkan.

Jumadi Abdi

Jumadi meninggal pada 15 Maret 2009 sehabis bertabrakan dengan pemain Persela, Denny Takras, yang mengenai bab perutnya. 

Akibat benturan itu, Jumadi mengalami kerusakan di sejumlah organ vital bab dalam akhir abses berat. Setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit PKT Bontang, Jumadi dinyatakan meninggal satu hari sehabis menginjak 26 tahun.

Akli Fairuz

Pemain asal Persiraja Banda Aceh ini meninggal pada 10 Mei 2014 sehabis bertanding melawan PSAP Sigli. Akli meninggal sehabis bertabrakan dengan kiper PSAP, Agus Rochman.

Saat berbenturan Akli tidak pribadi mendapat perawatan tim medis malah dibiarkan menahan sakit di dingklik cadangan. Akli gres dirawat ke rumah sakit pada malam hari oleh keluarganya.

Choirul Huda

Bulan Oktober menjadi murung bagi seluruh pecinta sepakbola Indonesia bahkan dunia, hal ini alasannya yakni meninggalnya Choirul Huda. Kiper asal Persela Lamongan ini meninggal sehabis bertabrakan dengan rekan setimnya, Ramon Rodriguez.

Huda meninngal dunia pada pukul 16.45 WIB pada 15 Oktober 2017 di RSUD dr Soegiri alasannya yakni mengalami benturan pada dada dan rahangnya.

Meninggalnya Huda menjadi luka yang mendalam bagi dunia, tak sedikit pemain top Eropa memperlihatkan doa. Pemain 38 tahun ini membela Persela semenjak tahun 1999 dan tak pernah meninggalkan Laskar Joko Tingkir.

Share this post